Kamis, 19 November 2015

drumband secapaad TNI

 

 LATIHAN TNI KERAS
 


 Batalyon kavaleri

Hasil gambar untuk kavaleri
Hasil gambar untuk kavaleriBatalyon Kavaleri (Yonkav) adalah batalyon pasukan kavaleri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berbeda dengan Batalyon Infanteri, Batalyon Kavaleri tidak selalu terdiri dari 600-1000 personel. Ukuran Batalyon bagi Korps yang menggunakan Baret Hitam ini biasanya menggunakan jumlah kendaraan yang dimiliki, terdiri dari sekian tank atau sekian panser. Misalnya, pada Batalyon Kavaleri di lingkungan Kostrad, satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank Scorpion dan 1 tank Stormer APC. Lebih jauh, tiga peleton membentuk satu kompi, dan akhirnya tiga kompi membentuk satu batalyon.[1]
Kavaleri terkenal dengan kendaraan yang digunakan di dalam pertempuran yaitu kuda karena Kavaleri merupakan pasukan berkuda di dalam pertempuran aslinya. Mengikut perkembangan zaman, sekarang kavaleri dibekali oleh kendaraan tempur seperti Tank, Panser, dll
Pembinaan Kesatuan Kavaleri berada dalam lingkup tugas Pussenkav Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD yang bertugas menyelenggarakan Pembinaan Fungsi Kesenjataan Kavaleri, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta Pengembangbiakan Kuda Militer dilingkungan Angkatan Darat dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan kesenjataan Kavaleri serta pembinaan satuan Kavaleri.

Senin, 09 November 2015

Hasil gambar untuk kopassus diakui dunia   Hasil gambar untuk kopassus diakui dunia   Hasil gambar untuk kopassus diakui dunia    Kopassus diakui dunia?

Merdeka.com - Komando Pasukan Khusus, atau disingkat Kopassus merayakan hari jadi ke-63 hari ini. Mereka memulai dari titik nol kini menjelma menjadi pasukan elite dunia. Berbagai macam misi dijalankan tim elite ini, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan, merebut Irian Barat (sekarang Papua), penangkapan pimpinan pemberontak hingga pembebasan sandera.

Keberhasilan-keberhasilan yang mereka raih tak hanya mendapat pujian dari dalam negeri, bahkan negara-negara lain sempat memasukkan Kopassus sebagai satu dari tim elite terbaik dunia. Pujian ini tak lepas dari kegiatan operasi mereka yang minim membawa korban dari sipil, dan berhasil melumpuhkan lawan-lawan mereka.

Dengan membawa motto 3B, yakni Berani, Benar, Berhasil menjadi pegangan pasukan ketika menjalani misi di medan tugas paling berat sekalipun.

Berikut misi-misi Kopassus yang pernah dijalani Kopassus hingga diakui dunia:

Hasil gambar untuk latihan kopassus mengerikanMerdekaHasil gambar untuk kowal marinir

Kopassus dilatih tak cengengesan, tapi harus ramah

.com - Ada yang beda dengan wajah Komando Pasukan Khusus saat ini. Menyambut hari jadi pasukan khusus TNI AD ke-63 tahun itu, Komandan Jenderal Kopassus, Letjen Doni Monardo memberikan aura baru bagi Korps Baret Merah.
Bekas Komandan Pasukan Pengawal Presiden itu punya moto baru buat Kopassus, Tiga S: Senyum, Sapa, dan Salaman menjadi terobosan bagi Doni untuk mengubah wajah Kopassus lebih ramah kepada masyarakat. Tujuannya utamanya tak lain ialah menjadikan citra tentara yang tadinya dikenal galak dan menyeramkan menjadi ramah.

Lalu bagaimana tanggapan mantan petinggi cikal bakal lahirnya Kopassus, Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso? Dia beranggapan sama dengan Danjen Kopassus, Doni Monardo. Sebagai bekas prajurit pasukan elite, Sutiyoso sampai saat ini begitu mencintai almamaternya. Dia pun mendukung terobosan yang dibuat Doni Monardo.

Kisah Mistis Prajurit Kopassus Tersesat di Hutan Belantara Papua

Prajurit Kopassus TNI AD (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA -Salah satu syarat untuk menjadi prajurit elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) harus melewati berbagai tes rekruitmen yang sangat sulit.

Kegiatan recruiting itu dikenal di kalangan komando dengan istilah werving yang merupakan rangkaian tes kesehatan, fisik, akademi dan psikologi.

Setelah lulus seleksi, maka calon anggota terpilih akan dikirim ke Makopassus di Cijantung, Jakarta Timur untuk dipersiapkan mengikuti pendidikan komando di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Setelah dinyatakan lulus, prajurit Kopassus akan menerima penugasan di berbagai daerah, termasuk yang memiliki medan hutan yang sangat sulit seperti di Papua. Ada pengalaman mistik yang dibagi oleh Selvanus (bukan nama sebenarnya), seorang prajurit Kopassus yang sempat bertugas di Papua.

Seperti dikutip Okezone dalam buku Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara. Saat itu Selvanus ditempatkan sebagai komandan pos di Timika yang waktu itu sangat rawan karena keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Selvanus pun diperintahkan untuk menggerebek markas OPM yang berjarak enam hari jalan kaki dari markas Selvanus.

Tim yang dibawanya mulai berangkat ke lokasi pada bulan Oktober yang juga musim penghujan. Saat hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras. Mereka pun memutuskan untuk menyeberang dengan menggunakan tali.

"Kebetulan saya jago renang. Jadi ketika saya lihat ada prajurit yang masuk ke pusaran air, saya juga ikut masuk dan menyelam," ucapnya.

Namun sampai suatu titik, sungai itu hilang dan menjadi air terjun. Selvanus pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

"Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan saya hanyut bersama si Kopral. Ini adalah satu-satunya motivasi saya untuk bertahan dan mencari Kopral itu," terangnya.

Saat ia keasyikan mencari prajurit tersebut, Selvanus tidak dapat kembali pulang. Dia pun tersesat di dalam hutan belantara.

"Di kepala saya, saya harus mencari arah ke Timika untuk melapor ke komandan dan melanjutkan mencari anak buah yang hilang," tuturnya.

Saat hari keenam, Selvanus sudah berada di ambang sadar. Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.

"Hari keenam itu saya sudah melihat alam lain. Saya mulai mengobrol dan berkomunikasi. Mungkin itu hanya halusinasi saja. Namun anehnya, saya masih terus bisa berjalan, bahkan sampai hari kesebelas dan berhasil menyeberangi sungai dengan lebar 200 meter sebelum tiba di Timika. Dan akhirnya, Selvanus yang hilang di hutan Papua selama delapan belas hari, berhasil ditemukan oleh warga di Timika dengan selamat.

"Saat itu saya hanya tinggal tulang berbalut kulit, mata yang terus berputar liar dan telapak kaki yang bengkak akibat tertancap potongan kayu. Dokter yang memeriksa saya saat itu menyatakan bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang," bebernya.

Setelah dinyatakan sehat, Selvanus diundang oleh Pangdam Cendrawasih ke Jayapura untuk menikmati makan malam.

"Anehnya, makanan satu meja itu semua habis saya makan sendiri. Saya makan banyak begitu bukan balas dendam, tapi rupanya ada yang 'ikut'. Tiba-tiba saya ingat bahwa saya selama di hutan memang selalu ditemani tiga orang. Kalau matahari sudah terbenam, satu memijati kaki, satu memijati pundak dan satu lagi berbagi rokok dengan saya. Alamnya sudah lain," pungkasnya.
(trk)Infanteri di TNI


Infanteri Indonesia
Walaupun Indonesia adalah negara kepulauan ,sebagian besar tentara Indonesia terdiri dari pasukan infanteri, hal ini terjadi karena pengadaan pasukan infanteri adalah hal yang paling mudah dan murah. Infanteri adalah korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung di jajaran TNI-AD. TNI AD Memiliki tak kurang dari 89 Batalyon Infanteri atau sering juga disebut Yonif. Setiap tanggal 15 Desember dalam lingkungan TNI-AD diadakan peringatan Hari Juang Kartika TNI-AD atau dulu biasa disebut sebagai hari Infanteri TNI-AD. Selain Batalyon Infanteri yang berada di bawah komando TNI AD, masih terdapat 10 Batalyon Infanteri Marinir yang berada di bawah komando Korps Marinir TNI AL.